The Value of Advice through On People's Story

Main Article Content

Dian Marisha
Yusni Khairul Amri

Abstract

Advice values in folklore stories can educate in taking lessons and role models that are worthy of being guided by and then used as examples of bad behavior and those that are not good not to emulate. The value of valuable advice, namely: being sincere and selfless and forgiving their children, Forgiving others is a commendable deed, The child's respect for both parents is manifested in sentences that show obedience to both parents. Folklore often reflects the creativity of traditional societies while still holding fast to tradition as a manifestation of creativity that is alive and passed down from generation to generation. Thus, folklore stories remain oriented towards local ethnic values. Value (value) has always been a measure in determining truth and justice that comes from religious content, logic, and the norms prevailing in society. Interpreting values in Folklore by interpreting a behavioral trend that originates from psychological symptoms such as: desires, motives, attitudes, needs, and beliefs that are owned, so that the values of Folklore can be used as parametric educational values, religiosity, social values, and norms as ethnic bias.

Article Details

How to Cite
Dian Marisha, & Yusni Khairul Amri. (2023). The Value of Advice through On People’s Story. Lakhomi Journal Scientific Journal of Culture, 4(1), 12-21. https://doi.org/10.33258/lakhomi.v4i1.908
Section
Articles

References

Abdurrahman, Dudung. (1996). Metode Penelitian Sejarah. Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu.
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbudiyah. (1990). Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu, Psikologi sosial Jakarta: Rineka Cipta, (2007). Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, Kecamatan Kabanjahe Dalam Angka, 2016.
Amri, Yusni Khairul. (2018). Kearifan Lokal Adat Istiadat Tapanuli Selatan, Kun Fayakun: Surabaya.
Amri. Yusni Khairul dan Dian Mari=ha Putri, (2020). Folklor Etnik: Kearifan Lokal Etnik sebagai Bias Nilai Budaya pada Folklor Medan: Budapest International Research and Critics University (BIRCU-Publishing).
Bangun, Tridah. (1986). Adat dan Upacara Perkawinan Masyarakat Batak Karo. Jakarta : Kesaint Blanc
Cokrowinoto, Sardanto. (1986). „Manfaat Folklor bagi Pembangunan Masyarakat‟ dalam Kesenian, Bahasa, dan Folklor Karo. (Ed. Soedarsono). Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Gazdar, (1979). Pragmatics: Implicature, Presupposition and Logical Form. New York: Academic Press.
Danandjaja, James. (1984). Folklor Indonesia : Ilmu Gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
Danandjaja, James. (1995). A Comparative Study of Japanese and Indonesian Folklors. Southeast Asian Studies. Vol. 33, No.3: 202-213.
Danandjaja, James. (1997). Folklor Indonesia, Ilmu
Danandjaja, J. (2007). Folkor Indonesia. Ja-karta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Danandjaja, James. (2007) (Cet. VII). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
Endraswara, S. ( 2010). Folklor Jawa : Macam, Bentuk dan Nilainya. Jakarta: Penaku.
Endraswara, Suwardi. (2003). Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Mode, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Endraswara, Suwardi. (2005). Mistik Kejawen, Sinkretisme, Simbolisme dan Sufisme dalam Budaya Spritual Jawa. Yogyakarta : Narasi.
Musfiroh, Tadkiroatun. (2008). Memilih, Menyusun, dan Menyajikan Cerita untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Soepanto. (1986). „Folklor sebagai Sumber Informasi Kebudayaan Daerah‟ dalam Kesenian, Bahasa, dan Folklor Karo. (Ed. Soedarsono). Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukapiring, Peraturen dkk 1993. FolklorLisan Karo. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.
Sujarwa. (1999) (Cet. I). Manusia dan Fenomena Budaya Menuju Perspektif Moralitas Agama. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan bekerjasama dengan Pustaka Pelajar.
Suprayitno, Sumarti. (1986). „Ungkapan Tradisional Karo Sebuah Tinjauan Awal‟ dalam Kesenian, Bahasa, dan Folklor Karo. (Ed. Soedarsono). Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bambang Kaswanti Purwo.(1990). Folklor dan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Kanisius.
Peursen, C.A. van (1976). Strtaegi Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius. Jerowaru Lombok Timur, 5 Desember 2011.